Sabtu, 26 Maret 2011

RIWAYAT BERDIRINYA PLTU SURALAYA

RIWAYAT BERDIRINYA PLTU SURALAYA

Pada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973 dan pada saat itu terjadi embargo minyak oleh negara-negara Arab terhadapa Amerika Serikat dan negara-negara Industri lainnya dan disusul keputusan OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak) untuk menaikan BBM lima kali lipat. Belajar dari pengalaman maka Pemerintah mencari sumber energi pengganti BBM Pemerintah menyadari akan ketergantungan pada BBM serta gas alam dan uranium yang akan habis 40-80 tahun lagi salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan kepada batubara.

Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik khususnya di pulau Jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah serta untuk meningkatkan pemanfaatan sumber eneri primer dan diversifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka PLTU Suralaya dibangun dengan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama yang merupakan sumber energi primer kelima disamping energi air, minyak bumi dan panas bumi.

PLTU Suralaya pembangunannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yang seluruhnya berjumlah 7 unit :
-  Tahap I = 2x400 MW beroperasi tahun 1984
-  Tahap II = 2x400 MW beroperasi tahun 1989
-  Tahap III = 3x600 MW beroperasi tahun 1997

Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan Konsultan asing dari Montreal Engeneering Company (Monenco) Canada untuk unit 1s/d 4 sedangkan untuk unit 5s/d7 dari Black & Veatch International ( BVI ) Amerika Serikat. Dalammelaksanakan pembangunan Proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan kontraktor asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar